Breaking News

Ada Tausiyah di Acara Pertemuan Triwulan PPDM Menjelang Bulan Ramadhan !

Minggu, 22 Mei 2016 Paguyuban Perantau Desa Maruyungsari atau PPDM mengadakan acara triwulan terakhir menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Acara yang pelaksanaannya selalu diadakan di Monas kali ini lebih istimewa, karena selain membahas tentang kegiatan rutin yang akan dilaksanakan selepas idul fitri kali ini PPDM menghadirkan Ustad Muhibi yang memberikan tausiyah singkat, tausiyah yang berlangsung selama kurang lebih tiga puluh menit itu mengupas tentang bagaimana pentingnya sebuah jalinan silaturahmi, perihal santunan terhadap anak yatim yang merupakan kegiatan yang dijadikan agenda rutin PPDM serta menyambut datangnya bulan Ramadhan.

ppdm maruyungsari
Foto By Eni Sumarni
Perlu dicatat bahwa silaturahmi sangatlah penting untuk terus dijalin karena silaturahmi merupakan kegiatan yang mudah dan murah dilakukan serta bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Sementara santunan anak yatim yang merupakan shodaqoh itu sendiri merupakan kegiatan yang mampu menolak 78 pintu marabahaya, dengan demikian tidaklah salah jika kegiatan ini menjadi agenda rutin yang diupayakan PPDM untuk terus dilanjutkan keberlangsungannya.

Ustad Muhibi juga menjelaskan tentang datangnya bulan Ramadhan, sebuah hadist menyebutkan “ Barang siapa yang bergembira atas datangnya bulan Ramadhan maka Allah mengharamkan jasadnya atas api neraka” Gembira yang disebutkan sesungguhnya adalah kegembiraan yang tidak ada batasan antara lisan dan hati. Disebutkan juga mengenai tiga tingkatan puasa yang dilaksanakan oleh manusia yakni;
  1.   Puasa Awam, yakni puasa yang dilakukan hanya menjauhkan diri atau menahan diri dari makan, minum serta tidak melakukan hubungan suami istri pada siang hari. Puasa pada tingkatan awam ini dianggap puasa yang berada pada tingkatan paling rendah.
  2. Puasa Hawas atau Puasa Khusus, yakni selain menahan lapar dan dahaga puasa ini juga menahan diri beserta semua panca indera dari segala bentuk kegiatan yang mengakibatkan dosa, puasa ini sering disebut dengan puasanya para shalihin atau orang-orang yang saleh.
  3.  Puasa Hawas bil Hawas atau puasa khusus bagi orang khusus, yakni puasa yang disebutkan puasanya para nabi yang menjauhkan diri dari kepentingan dunia dan mencegah memikirkan apa-apa selain Allah SWT.
Tausiyah dari Ustad Muhibi berlangsung khidmat, dan acara pertemuan triwulan PPDM diakhiri dengan doa, makan dan foto bersama

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close